Jumat, 12 September 2014

LAPORAN PRAKTIKUM PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN



Nama : Dewi Rahayu Imarwati
Kelas :XII IPA 2 
SMAN 1 KRAMATWATU


LAPORAN PRAKTIKUM
PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

A. TUJUAN
Menentukan titik beku larutan ,dan pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan ,serta menentukan nilai penurunan titik beku.

B. DASAR TEORI
Titik beku adalah suhu pada nilai tekanan tertentu saat terjadi perubahan
wujud zat dari cair menjadi padat. Titik beku air murni pada tekanan 1 atm (760 mmHg) adalah 0°C ,karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (ΔTf = Freezing point depression).
ΔTf = Titik beku pelarut – Titik beku larutan

Dimana titik belu larutan lebih kecil dari titik beku pelarut. Penurunan titik beku tidak
bergantung pada jenis zat terlarut,tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan oleh karena itu  penurunan titik beku tergolong sifat koligatif . Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan itu sendiri . Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan larutan elektrolit walaupun konsentrasi keduanya sama. Dalam larutan elektrolit memperlihatkan penurunan titik beku lebih besar ,karena larutan elektrolit mengalami ionisasi menjadi kation dan anion sehingga molalitas menjadi bertambah.

C. ALAT DAN BAHAN
1.      Gelas kimia            250 ml             1 buah
2.      Termometer           -5 sd 110°c      1 buah
3.      Tabung reaksi                                 1 buah
4.      Batang Pengaduk                           1 buah
5.      Lap tangan                                     1 buah
6.      Air suling/aquades             100 ml
7.      Larutan Urea          100 ml             1M
8.      Larutan Gula          100 ml             1M
9.      Larutan Nacl           100ml              1 M
10.  Larutan Nacl           100ml              2M
11.  Es Batu
12.  Garam Dapur

D. CARA KERJA
1. Maukan butiran es kedalam gelas kimia sampai kira-kira tiga perempat nya . Penggunaan  es sebagai bahan untuk membekukan larutan yang akan diperiksa titik bekunya. Tambahkan Kristal garam dapur agar menghambat proses pencairan es sehingga dapat membantu kita dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku larutan yang diuji tersebut. Aduk campuran dengan batang pengaduk kaca. Campuran ini disebut dengan camouran pendingin.
2. Isilah tabung reaksi dengan air suling / aquades kira – kira 3 cm . Air suling akan dijadikan pembanding atau acuan larutan yang lain . Maukan taung reaksi itu kedalam gelas kimia yang berisi campuran pendingin tadi . Maukan pengaduk kaca kedalam tabung reaksi dan gerakan pengaduk kaca ke atas dan kebawah hingga air membeku. Hal ini dilakukan agar proses pendinginannya merata.
3. Keluarkan tabung reaksi dri gelas kimia ,ganti pengaduk kaca dengan thermometer. aduklah dengan thermometer hingga sebagian es mencair dan catatlah suhunya.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 menggunakan larutan Urea 1m.larutan gula 1m,larutan Nacl 1m,dan larutan Nacl 2m. Jika es dalam gelas kimia sudah banyak mencair maka buat lagi campuran pendingin seperti di atas.

E. HASIL PENGAMATAN
NO
HASIL PENGAMATAN
Larutan
Titik beku (°C)
Penurunan titk beku (°C)
1
air
0

2
Urea 1m
-2
2
3
Gula 1m
-2
2
4
Nacl 1 m
-3
3
5
Nacl 2 m
-6
6

F. PERTANNYAAN DAN JAWABAN
1.      Bagaimanakah titik beku larutan dibandingkan dengan titik beku pelarut murni ?
Jawab : Titik beku larutan lebih rendah dari pada titik beku pelarut murni hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama dari pada pelarut.
2. Bagaimana pengaruh kemolalan terhadap :
     a. Titik beku larutan
          Jawab : Semakin besar molalitasnya maka titik bekunya semakin rendah
     b. Penurunan titik beku larutan
         Jawab : Besarnya penurunan titik beku sebanding dengan konsentrasi molal. Jadi 
apabila konsentrasinya besar maka harga penurunan titik bekunya besar juga.
3.  Bagaimana pengaruh kemolalan Nacl terhadap :
     a. Titik beku larutan
         Jawab : Semakin tinggi kemolalan Nacl ,semakin rendah titik bekunya karena larutan Nacl merupakan larutan elektrolit .
     b. Penurunan titik beku larutan
         Jawab : Semakin tinggi kemolalan Nacl ,Semakin besar penurunan titik bekunya.Karena selain dipengaruhi kemolalan penurunan titik bekunya dipengaruhi oleh jenis larutannya.
4. Pada kemolalan yang sama ,bagaimanakah pengaruh larutan Nacl dengan pengaruh larutan urea terhadap :
     a. Titik beku larutan
          Jawab : Pada kemolaln yang sama titik beku larutan elektrolit (Nacl)lebih rendah
                          dari pada larutan non elektrlit (Urea)
      b. Penurunan titik beku larutan :
           Jawab : Pada kemolalan yang sama penurunan titik beku larutan elektrolit (Nacl) lebih besar dari pada larutan non elektrolit (Urea)

G.  KESIMPULAN
Penurunan titik beku tergolong sifat koligatif ,karena tidak bergantung pada
jenis zat terlarut tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Titik beku larutan leih rendah dari dari pada titik beku pelarut murni . Semakin besar kemolalan suatu larutan semakin rendah titik beku larutan maka selisih titik beku semakin besar. Larutan elektrolit memiliki titik beku lebi rendah disbanding larutan non elektrolit.

H. DAFTAR PUSTAKA
Nana sutrisna .2004.Advanced Learning chemistry 3A.Thrid edition.Bandung:facil
Parning,Horale,Tiopan.2012.Kimia 3A.Cetakan pertama.Jakarta:Yudhistira
Parning,Horale,Tiopan.2012.Kimia 3A.Edisi kedua.Jakarta:Yudhistira
Michael Purba dan Sunardi.2012.Kimia.Jakarta: Erlangga
Getupbangkit.blogspot.com
Fatur30rahman.blogspot.com
Notechaca.blogspot.com


Senin, 21 Juli 2014

Hafshah binti Umar

Assalamualaikum.. kali ini mau berbagi cerita dari buku karakter wanita - wanita musalimah dambaan hati karya dari Mohammad Arif salah satunya cerita tentang Hafshah binti Umar


--------------------------------------------------------------------
Selain terkenal sebagai perempuan yang ahli dalam ibadah,
Hafshah juga seorang pembaca sekaligus penulis,
keahliannya di dalam membaca dan menulis membuat rumah Hafshah
dijadikan tempat untuk menulis wahyu pada pelepah - pelepah kurma
dan lembaran - lembarannya.
----------------------------------------------------------------------

      Hafshah adalah putri dari Umar bin Khathab,salah satu sahabat nabi yang agung . Meskipun Hafshah bukan termasuk dari kalangan perempuan yang pertama masuk islam, Hafshah adalah seorang perempuan muslimah yang memiliki sifat-sifat terpuji untuk di teladani. Selain memiliki paras yang cantik,Hafshah juga merupakan perempuan yang cerdas.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar . Banyak terjadi kemurtadan,terutama dikalangan umat
islam yang keimananya belum kuat.. Di beberapa tempat ,banyak kaum muslimin yang melepaskan keislamannya dan menolak membayar jizyah. Karena itu,diutuslah pasukan muslimin untuk menyelesaikan permasalahan itu . Sehingga terjadilah peperangan dan banyak menelan korban. Banyak para penghafal al-quran yang meninggal pada peperangan itu . Karena banyaknya para penghafal al-qur'an yang meninggal, Umar akhirnya mengusulkan agar al-qur'an di kumpulkan. Salah satu sahabat yang bertanggung jawab dalam pembukuan al-qur'an itu adalah Zaid bin Tsabit.
Setelah terkumpulkan al-qur'an dalam satu mushaf ,muahaf tersebut akhirnya dipercayakan
pemeliharannya kepada Hafshah ,yang memang pintar membaca dan menulis . Mushaf itu akhirnya dikenal dengan mushaf Hafshah. Beliaulah sang pemelihara al-qur'an dalam kurun waktu yang cukup lama.

Senin, 23 Juni 2014

LAPORAN PRAKTIKUM UJI URINE



laporan praktikum urine
A. tujuan : Mengetahui PH urine dan adanya protein , gula , dan klorida
B. alat : Tabung reaksi
  rak tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi
Indikator Universal
pembakar spirtus
pipet tetes
bahan : Larutan biuret (CUSO4 1% dan NaCl 1%)
Larutan AgNO3 5%
Larutan fehling A dan B
Urine
Korek api
C.Cara kerja
1. mengukur PH urine
·      -   Sediakanlah 1 cm urine dan masukan kedalam tabung reaksi
·       -  Ujilah PH urine dengan menggunakan kertas indicator universal,kemudian cocokan warnanya dengan standar PH dan catatlah hasilnya

2.Uji kandungan protein dalam urine
·      -   isilah tabung reaksi dengan urine setinggi 1 cm
·       -  masukanlah kedalam tabung tersebut 4 tetes larutan biuret dan biarkan bercampur kira-kira 5 menit
·        - amatilah perubahan yang terjadi pada tabung tersebut dan catatlah hasilnya
3.Uji kandungan glukosa dalam urine
·         -isilah tabung reaksi dengan urine setinggi 1 cm
·       -  masukanlah kedalam tabung tersebut 5 tetes larutan fehling A dan B
·        - panaskanlah tabung tersebut dengan spirtus sekitar 2 menit
·         -cium aroma urine tersebut , amatilah perubahan yang terjadi dan catatlah hasilnya
4. Uji kandungan klorida dalam urine
·       -  isilah tabung reaksi dengan urine setinggi 1 cm
·        - masukanlah kedalam tabung reaksi 4 tetes AgNo3 5%
·         -amatilah perubahan yang terjadi pada tabung tersebut dan catatlah hasilnya

D. Hasil dan pembahasan
·         Hasil
 
nama
PH
Uji protein
uji klorida
uji glukosa
aroma
sebelum
sesudah
A
6
hijau
terdapat endapan < ½ tinggi urine
biru tosca
hijau
pesing
B
7
hijau
terdapat endapan < ½ tinggi urine
biru tosca
hijau
pesing
C
7
hijau
terdapat endapan < ½ tinggi urine
biru tosca
merah bata
pesing
D
5
hijau
terdapat endapan < ½ tinggi urine
biru tosca
merah bata
pesing
E
7
hijau
terdapat endapan < ½ tinggi urine
biru tosca
hijau
pesing
 
·         pembahasan
            1. PH
PH urine pada orang normal adalah 4,8 – 7,4 berdasarkan 5 sampel yang diuji semuanya memiliki PH yang normal
2. Uji Protein
Dari data pengamatan diketahui bahwa urine yang dijadikan sampel tidak ada satupun yang menunjukn urine mengandung protein , ditandai dengan perubahan warna menjadi hijau yang dapat dikatakan ginjal dari pemilik urine dalam keadaan bagus dan tubuhnya tidak kelebihan protein sehingga urine yang di ekskresikan dalam keadaan normal namun jika terjadi perubahan warna menjadi ungu ginjalnya dalam keadaan tidak bagus.
3.Uji klorida
Setelah 5 sampel di tetesi larutan AgNO3 semuanya mengalami perubahan warna menjadi putih keabu-abuan atau putih keruh ke-5 sampel tersebut dikatakan normal karena endapannya kurang dari ½ (setengah) tinggi urine.
4.Uji glukosa
5 sampel yang telah ditetes fehling A dan B perubahan sebelum dipanaskan berwarna biru tosca dan perubagan setelah di panaskan 4 sampel berubah menjadi hijau yang menandakan bahwa urine tersebut normal. Sementara sampel C berubah warna menjadi merah bata yang menandakan pemilik urine tersebut menderita Diabetes militus yaitu suatu penyakit yang ditandai dengan terdapatnya glukosa (gula) di dalam urine.
5. Aroma  
Dari kelima sampel urine yang telah dipanaskan memiliki bau yang pesing. Urine yang berbau pesing inilah yang menunjukan bahwa urine tersebut mengandung urea sehingga urine dikatakan normal.

E.KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa urine pada
normalnya memiliki PH netral yang mengandung urea dan klor serta tidak mengandung glukosa dan protein. Jika urine seseorang mengandung glukosa maupun protein berarti ginjal dari pemilik urie tersebut dalam keadaan kurang bagus dalam menyaring darah. Selain itu kandungan glukosa yang terlalu tinggi pada urine juga menandakan orang dari pemilik urine tersebut menderita diabetes militus. Banyaknya endapan yang normal yaitu kurang dari 1/2 (setengah) tinggi urine apabila melebihi pemilik urine tersebut menderita batu ginjal,dan aroma urine yang pesing menandakan urine dalam keadaan normal.